Bulan Mei ...bulan penting?? Maybe YES....? Maybe NO....?
Entah kenapa gue merasa bulan Mei menjadi bulan yang penting, mendadak terkenal dalam benak gue. Sepertinya bakal ada hal-hal menarik di bulan Mei ini bagi gue.Dan aku seorang Itu sudah gue rasakan dari pertengahan April lalu.
Mungkin karena bulan Mei adalah bulan akhir dari masa kuliah. Bisa juga karena di bulan Mei memiliki agenda-agenda yang dinanti-nanti banyak pihak. Dari Semmifinal Liga Champion,Pengumuman UN hingga rencana reshuffle Kabinet SBY.
Seolah-olah orang-orang dibuat penasaran akan banyak hal di bulan ini. Dan kemudian bertanya “kira-kira bagaimana yaa?” , seperti teman gue menanyakan mungkin ga ya Manchester United akan Treble di musim ini. Dan gue sih ngejawab ringan, “Meibi Yes, Meibi No!” :D
Dimulai dari tanggal 1 kemarin, dirayakan sebagai Hari Buruh Sedunia. Dan pemerintah menjadikannya sebagai hari libur nasional. Dan media-media pers sibuk membahas tentang May Day, sebuah ungkapan yang menggambarkan istimewanya bulan mei tersebut. Entah karena kekhawatiran akan aksi buruh besar-besaran seperti tahun lalu, entah karena penghargaannya. Yang pasti memang menjadi topik hangat hingga tanggal 2 menjelang datang. Namun ketika tengah malam tanggal 2-nya, topik berganti menjadi olahraga. Chelsea menaklukkan Liverpool di final Piala FA tahun ini.
Sebenarnya gue mengharapkan Liverpool tapi gak apalah namanya aja sepakbola.
Dengan mimpi terbesar gue, bakal ada duel Final Absolute Fantastic nantinya antara Chelsea dan MU, yang bisa diklaim sebagai Final Trebel pertama dalam dunia sepakbola. MU dan Chelsea lagi seru2nya mengejar Top Premier League, dan mereka juga akan bermain di Final FA. Tetapi karena pertandingan malam minggu lalu, chelsea kalah dan MU bermain seri, maka peluang Chelsea megejar MU di liga makin sulit di sisa 3 pertandingan terakhir. Dan mimpi gue mulai kabur. Alhasil, kekalahan Chelsea di Anfield menjadi kenyataan. Bayang-bayang bakal ada Replay Final Champion musim 2005 mulai terlihat. Feeling gue bicara, Liverpool akan ditantang Milan.
Dan gue positif mendukung Replay Final Champion ini.
Kembali ke siang hari-nya tanggal 2, diperingati sebagai HARDIKNAS, Hari Pendidikan Nasional. Gue cuman mesem-mesem di peringatan Hardiknas, no comment dulu. Karena bahasan gue buat pendidikan kita yang sedang diterpa banyak musibah. Dan mengingat gue sendiri belum beres dalam ngurusin pendidikan sendiri. Ditambah lagi gue yang lagi dug dig dug nungguin pengumuman UN Hehhehe..
Malamnya kembali terjadi ajang penting, dimana MU bertandang ke Sansiro Milan. MU terbantai telak 3-0. Sesuai prediksi gue, tidak ada Final Trebel, tidak ada Trebel ke-2 bagi MU. Yang ada hanyalah kisah klasik, Replay Big Match terhebat Steven Gerrard VS Pirlo. :D Akankah Milan sanggup membalas kekalahan memalukan 2 tahun lalu? ;) Kita lihat nanti.
Dan pagi ini, tangal 3 Mei. Orang-orang sedunia memperingati sebagai Hari Anti Rokok. Dan gue sekarang mengetik di Laptop ini sambil nge-rokok. Tidak istimewa mungkin buat gue, tetapi gue niat berhenti kok.
Kemudian agenda-agenda Mei ke depan bakal lebih seru sepertinya.
Dari rencana reshuffle kabinet SBY. Terus peringatan reformasi, hingga isu akan adanya aksi besar dari para korban lumpur Lapindo. Koran-koran mulai hangat angkat bicara tentang berbagai manuver politik dan ekonomi bangsa sejak awal Mei. Dimulai dengan laporan bahwa Indonesia mengalami kenaikan harga saham siginifikan setelah sebelumnya dilaporkan besaran ekspor yang melonjak. Data makro ekonomi negeri ini sepertinya sedang berbunga-bunga. Dan itu dipastikan setelah muncul laporan bahwa Indonesia mengalami peningkatan devisa negara yang fantastis. Namun pernyataan ini belum bisa menggambarkan bagaimana kondisi riil masyarakat Indonesia sendiri. Kondisi makroekonomi tersebut lebih cenderung meningkat karena faktor kekuatan modal, dan tentunya keterlibatan dari “pemain-pemain besar”. Kadang gue menjadi sedikit agnostik untuk bicara kekuatan ekonomi rakyat kalau melihat kondisi-kondisi seperti ini.
Seolah-olah modal menjadi kekuatan luar biasa bagi suatu bangsa. Dan ekonomi rakyat bukanlah hal yang penting. Tetapi gue masih sadar, bahwa kemakmuran bukanlah indikator-indikator ekonomi. “Kemakmuran adalah pencapaian” , dan quote tersebut menyadarkan gue.
Sedangkan untuk gue pribadi masih menyisakan ketidakpastian, dan gue masih terduduk, belum bergerak maju selangkah pun. Pekerjaan tidak memberikan kemajuan berarti. Terhenti disana sini. Dan gue seperti merasa semakin terpuruk, ditambah penyelesaian yang tertunda di urusan akademis. Pencapaian gue tidak ada sama sekali. Semoga Mei ini benar-benar memberikan arti yang lebih bagi gue pribadi. Paling tidak memberikan kepastian. Harapan gue tidak menjadi Bulan Ketidakpastian lagi, tidak mengikuti rencana kawin si Ringgo “Jomblo”, Meibi Yes, Meibi No…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar